Seru memang bergabung di klub berani baking, tiap tantangan membawa ceritanya masing-masing. Ada senengnya dan ada ketar ketirnya (klo dikerjain mepet deadline seperti tantangan kali ini). Jadi awalnya aku pikir bahan udah ada semua dan bisa bikin sewaktu-waktu, ternyata pas mo bikin (tgl 27) ternyata ada bahan yang kurang. Kuundur satu hari dengan harap-harap cemas klo gagal bisa-bisa bahaya karena mepet banget ama deadline.
Akhirnya aku bikin tgl 28. Pas bikin juga agak ragu jadinya bakalan seperti cake atau roti, ya sudah diikutin aja instruksinya. Pas udah selesai ngulenin, sambil tunggu ngembang, aku tinggal ke spm deket rumah buat beli candied peel. Ternyata oh ternyata pas ke spm nemu panettone, harganya 10 dhs-an, untuk satu ukuran muffin cuman lebih mumbul. Karena penasaran seperti apa rasanya, aku beli tuh panettone. Ternyata saudara-saudara, teksturnya lebih ke roti dengan serat-seratnya yang besar dan keliatan banget (walau di gambar kemasannya lebih mirip cake). Dan isinya hanya raisin, ga ada currant apalagi candied peel. Hehehe.... coba ga jadi anggota KBB pasti ga kepikiran untuk nyobain panettone apalagi ngebakingnya:)
Kembali ke adonanku yang lagi nunggu ngembang, ternyata lha kok lebih mirip muffin daripada ruti. Akhirnya adonan itu pun kulempar ke frezzer, ga tega klo langsung dilempar ke tong sampah dan mulai lagi dari baru dengan semangat membuat roti *jiahh.* Semangat dikumpulkan kembali dan untuk yang kedua aku dah ga sabar klo musti ngulenin pake tangan, jadi aku ulenin pake hand mixer sampe kalis. Ternyata Alhamdulillah dengan menambahkan cairan yaitu susu kalislah adonan dan berserat seperti ruti..... yihaaa:) Bikin setengah resep jadi 3 loyang ramekin kecil yang tinggi. Si adik nyobain dan dia bilang, "I like it original, without lemon and raisins." Klo aku justru suka harumnya lemon dan buah-buahan kering di dalamnya. Alamat nih... udah ketahuan bakalan kemana tuh larinya panettone:)
Roti Italia yang bersejarah, dihiasi dengan buah-buahan mungil bak permata seperti citrus dan raisin, pertama kali dibuat di Milan sekitar tahun 1490. Roti ini kemudian secara cepat menyebar ke seantero Italia, dari pegunungan Alpen di Utara, hingga ke Sisilia di Selatan. Cerita legenda yang populer adalah mengenai asal usul dari panettone.
Di Milan, para pengusaha memiliki kebiasaan untuk memberikan roti panettone sebagai kado natal kepada klien-klien mereka. Namun, jauh sebelumnya, panettone dikenal sebagai makanan mewah, yang tidak semua orang mampu membelinya. Hingga pada suatu saat, tehnik-tehnik produksi baru bisa menekan biaya produksi sehingga membuat panettone bisa terjangkau semua orang. Sebuah proses yang mengkombinasikan ragi dengan paper mould akan membuat ragi merata di adonan roti sehingga menjadi roti yang sangat ringan. Saat ini panettone, dikenal di seluruh dunia dengan berbagai variasi, dengan diisi krim, ditutup dengan coklat dan icing almond. Roti ini dijual dalam kemasan cantik.
Panettone dapat dinikmati dengan seribu satu cara, dipotong tipis atau tebal, disiram dengan berbagai saus, diisi atau ditutup dengan krim. Sangat cocok sekali di toasted untuk sarapan pagi, dicelup ke susu dingin atau panas, hingga melunak. Panettone bukan hanya tradisi natal, tapi juga pelengkap yang lezat untuk hidangan yang nikmat.
Panettone (traditional Italian christmas bread)
Source: The Worldwide Gourmet
Bahan :
1 ½ cakes of fresh bakers yeast (ragi)
65 ml (1/4 cup) gula
6 tbsp air hangat
6 kuning telur
Lemon zest dari 1 buah lemon
Sejumput garam
500-750 ml (2-3 cups) tepung terigu
100 ml (6 sdm) potongan candied peel
100 gr (6 sdm) + 2 sdm butter/mentega
4 sdm sultana, 4 sdm currant (beri berian :P)
1 sdt vanilla
Cara Membuat :
Masukan 1 sdm gula dan ragi kedalam susu hangat, diamkan selama 3 menit. Kemudian mix dan istirahatkan ditempat yang kering dan hangat (contoh diatas oven yang sebelumnya telah dipanaskan) sampai volume campuran menjadi 2 kali lipatnya, kurang lebih 5 menit.
Masukan campuran tersebut kedalam mangkuk, tambahkan kuning telur, vanilla, parutan kulit lemon, garam dan sisa gula.
Campur 500 ml (2 cup) tepung terigu secara bertahap sampai lembut ditangan dan adonan dapat dibulatkan.
Kemudian campurkan potongan butter sedikit demi sedikit sampai adonan menjadi lebih lembut dan lebih elastis. Campur 125 hingga 250 ml (1/2 hingga 1 cup) terigu sampai adonan lebih kokoh, lembut dan tidak lengket. Letakan adonan diatas meja kerja yang telah di taburi sedikit terigu. Uleni adonan kurang lebih 10 menit.
Setelah adonan lebih lembut masukan kedalam wadah yang telah di olesi butter, taburi dengan sedikit tepung terigu tutup dengan kain dan letakan ditempat yang kering kurang lebih selama 45 menit sampai adonan bertambah volumenya dua kali lipat.
Kempiskan adonan, tambakan candied lemon peel, kismis dan currants kemudian uleni sampai semuanya tercampur rata. Taruh kertas roti yang telah di olesi butter dua sisinya dalam loyang besar, masukan adonan dan beri jejak (torehan) diatasnya.
Tutup dengan kertas yang telah diolesi butter dan diamkan selama 15 menit di tempat hangat sampai adonan mengembang, Angkat kertas dari atas adonan dan oleskan butter diatas adonan tersebut. Panaskan oven dengan suhu 200 derajat celcius (400 derajat F), taruh loyang yang telah berisi adonan dalam oven dan panggang kurang lebih 10 menit, turunkan suhu oven ke 160 derajat celcius (350 derajat F) dan panggang lagi selama 30 sampat 40 menit, oleskan adonan roti dengan lelehan butter, roti akan matang setelah bagian atasnya berubah menjadi keemasan dan krispy.
Angkat dari oven dan biarkan selama 15 menit kemudian keluarkan dari loyang.